Amos 5:21 menyatakan bahwa Allah menolak ibadah umat Israel yang bersifat lahiriah namun tanpa keadilan dan kebenaran. Ayat ini mengungkapkan ketidaksukaan Tuhan terhadap praktik keagamaan yang munafik, di mana umat melakukan ritual, tetapi hidup dalam ketidakadilan sosial dan moral. Gagasan utamanya adalah Allah menuntut ibadah yang otentik bukan hanya secara ritual tetapi juga dalam tindakan nyata yang mencerminkan kasih, keadilan, dan kebenaran.
Implikasi praktisnya adalah ibadah harus sejalan dengan etika hidup, tanggungjawab sosial, dan transformasi pribadi dan komunitas.
Manfaat bagi saya sebagai seorang mahasiswa adalah pembentukan karakter integritas, menumbuhkan kepekaan sosial, serta ibadah dan studi yang bermakna.
Terimakasih kepada saudara Juvaldy Ngalo untuk artikelnya🙏 Tuhan Yesus memberkati😇
Amos 5:21 menyatakan bahwa Allah menolak ibadah umat Israel yang bersifat lahiriah namun tanpa keadilan dan kebenaran. Ayat ini mengungkapkan ketidaksukaan Tuhan terhadap praktik keagamaan yang munafik, di mana umat melakukan ritual, tetapi hidup dalam ketidakadilan sosial dan moral. Gagasan utamanya adalah Allah menuntut ibadah yang otentik bukan hanya secara ritual tetapi juga dalam tindakan nyata yang mencerminkan kasih, keadilan, dan kebenaran.
Implikasi praktisnya adalah ibadah harus sejalan dengan etika hidup, tanggungjawab sosial, dan transformasi pribadi dan komunitas.
Manfaat bagi saya sebagai seorang mahasiswa adalah pembentukan karakter integritas, menumbuhkan kepekaan sosial, serta ibadah dan studi yang bermakna.
Terimakasih kepada saudara Juvaldy Ngalo untuk artikelnya🙏 Tuhan Yesus memberkati😇
Semoga bermanfaat, Thank U Saudari Olivia Lahose untuk tanggapanya. God Bless😇🙏🏻